Bogor akan memberi izin pembelajaran tatap muka secara bertahap pada Januri 2021
Wali
kota Bogor, Bima Arya, didampingi oleh
dinas kesehatan, dinas pendidikan kota Bogor, Badan musyawarah perguruan swasta
(BMPS), kantor cabang dinas provinsi menggelar kenferensi pers secara virtual
melalui live di social media pemerintah kota bogor, konferensi press ini dilakukan
untuk menyikapi arahan dari menteri pendidikan terkait dengan pemberlakuan
pembelajaran tatap muka pada tahun 2021.
Dalam
konferensi pers tersebut disebutkan beberapa poin yang disampaikan oleh Bima
Arya, bahwa pemerintah kota bogor sepakat dengan mentei pendidikan yang
menerangkan bahwa pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki banyak dampak yang dirasakan oleh siswa, orang tua, maupun
guru. PJJ ini dinilai tidak maksimal dan semakin lama PJJ dilakukan semakin
besar dampak negatif yang dirasakan. Oleh
karena itu pemerintah kota Bogor berencana untuk melakukan pembelajaran tatap
muka yang akan dimulai secara bertahap pada tanggal 11 Januari 2021.
![]() |
youtube.com/pemerintah kota bogor |
Pemerintah kota Bogor juga menjelaskan pembelajaran tatap muka hnya bisa dilaksanakan apabila sekolah tersebut mendapat izin dari pemerintah daerah, yang juga disetujui dan disepakati oleh komite dan kepala sekoolah. Sekolah bisa mengajukan permohonan izin kepada pemerintah kota bogor dengan memenuhi 3 syarat yang menjadi aspek utama penting dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka yaitu, menyiapkan konsep sistem pengajaran, kesiapan protokol kesehatan yang harus memenuhi daftar periksa, dan lingkungan sekolah. Dalam hal ini pemerintah kota Bogor juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk memeriksa kesiapan protokol kesehatan tiap sekoah dan juga berkoordinasi dengan dinas keamanan dan perhubungan untuk mengawasi lingkungan sekolah agar tidak ada anak-anak yang nongkrong sepulang sekolah serta penumpukkan penumpang di angkutan umum. Pemerintah kota Bogorjuga akan memberikan sanksi kepada yang melanggar protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Selain itu pemerintah kota Bogor juga mewajibkan adanya test swab untuk
para tenanga pendidik sebelum diberlakukannya pembelajaran tatap muka tahun
2021. “Guru akan menjadi penerima imunisasi covid yang pertama, di Bogor yang
menjadi sasaran penerima vaksin adalah kelompok usia produktif 18-59 tahun
jumlahnya lebih dari 600.000 orang yang diprioritaskan 20% dari
jumlah tersebut yang paling atas adalah tenaga pendidik”. Ujar Bima Arya dalam
konferensi pers secara virtual pada sabtu (21/11)
Pembelajaran tatap muka ini dilakukan secara beratahap, dari SMA, SMP, SD . dinas pendidikan juga merumuskan sejumlah opsi pembelajaran seperti hybrid atau campuran antara jarak jauh dengan tatap muka. Sehingga tidak langsung belajar tatap muka seluruhnya tetapi masih selang-seling dengan komposisi kehadiran siswa 30-50% Tidak menutup kemungkinan dan justru mengapresiasi kalau sekolah memiliki inovasi belajar tidak hanya di dalam kelas, tinggal mengajukan saja kepada pemerintah kota Bogor terkait hal tersebut. Pemerintah kota Bogor juga akan meninjau ulang kembali rencana ini jika kasus covid-19 terus bertambah tergantung dengan kondisi setiap sekolah.
Komentar
Posting Komentar