Bima Prasetyo Adi, Merangkul Anak Prasejahtera Dalam Sebersy

Sekitar 11 tahun yang lalu Bima mendirikan sebuah komunitas yang bernama sekolah bersama yuk (Sebersy). Komunitas tersebut bertujuan untuk membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera mendapatkan pendidikan yang layak.

Semuanya bermula ketika usia Bima 19 tahun dan masih berstatus sebagai mahasiswa. Setiap hari seusai kuliah di kampusnya IPB di Cilibende, Bogor, ketika Bima menuju kawasan Bantarjati melewati Jalan Bangbarung Bogor Utara untuk pulang ia sering melihat anak-anak berkumpul di depan beberapa minimarket kota Bogor. Karena penasaran Bima pun menghampri anak-anak tersebut dan ternyata anak-anak tersebut berkumpul untuk memulung. Saat ditanya alasan mereka memulung jawabannya adalah untuk iaya sekolah. Walaupun sekolah gratis namun ada kebutuhan lain yang haru sdipenuhi untuk menunjan penddikan tersebut eperti seragam, alat tulis, buku pelajaran dan anak-anak tersebut yang rata-rata berusia 5-10 tahun berinisiatif berkelompok untuk memulung untuk bisa memenuhi keinginan mereka mendapat tas atau seragam baru. Masyarakat di daerah tersebut yang mana temasuk orang tua anak-anak itu rata-rata bermata pencaharian sebagai pemulung, tukang sampah, buruh, kuli banguan, asisten rumah tangga dll.

Mendengar jawaban anak-anak tersebut Bima pun tergerak dan merasa perlu melakukan sesuatu yang dapat membantu mereka,akhirnya Bima pun menawarka anak-anak tersebut untuk ikut beljr bersamanya dan jika anak-anak tersebut berkenan untuk belajar bersama, anak-anak tersebut akan mendapatkan alat tulis sebagai perlengkapan sekolah secara gratis daripada memulung mereka bisa mendapatkan alat tulis dengan belajar bersama. Sempat bingung karena tidak tahu haru mengajar apa dan bagaimana namun Bima memantapkan niatnya untuk mengajar anak-anak tersebut agar mereka memanfaatkan waktunya untuk belajar bukan untuk memulung.

Tidak sendirian, Bima pun mengajak teman-teman kampusnya dan teman-temannya yang tergabung di mojang jajaka kota Bogor karena Bima sendiri juga ternyata pernah menjadi finalis mojang jajaka kota Bogor tahun 2010. Alhamdulillahnya Bima mendapat respon yang baik dari orang-orang terdekatnya. 

Pemuda yang lahir di Balikpapan, 23 Mei 1991 ini akhirnya mendeklarasikan berdirinya sabersy pada 19 Agustus 2010. Bersama teman-teman mahasiswa mereka berbagai tugas dengan mengajar anak-anak dan mencari donasi untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Bima bersama teman-temannya mendapat pinjaman tempat di SDN 2 Ceger. Dengan bantuan kepala sekolah saat itu, mereka mendapat bantuan ruangan sekaligus alat-alat sekolah. Sayangnya, cobaan datang ketika sekolah tak lagi memberikan pinjaman ruangan setelah dua tahun mereka berkegiatan di tempat itu. Untung saja, masyarakat di sekitar Kampung Ceger sukarela membantu mereka. Keberadaan sebersy mendapat respon yang baik dari warga sekitar mereka bahkan meminjamkan teras rumahnya untuk tempat kegiatan belajar.

Seiring berjalannya waktu, Bima dan teman-teman lainnya mencoba mandiri dengan mengontrak rumah kecil untuk tempat belajar sebersy. Biaya kontrak rumah tersebut dibantu oleh sponsor. Sampai kemudian ada seorang warga yang mewakafkan tanahnya untuk tempat belajar yang berada di Jalan Achmad Adnawijaya, Kampung Ceger, Kota Bogor.yang mana menjadi tempat belajar sebersy sampai saat ini.

Bukan hanya pelajaran sekolah, di sabersy anak-anak juga belajar komputer atau sekadar membaca buku di perpustakaan di tempat itu. Tahun 2018, Sebersy mengembangkan kegiatannya dengan membuat program asuransi sampah yang digagas oleh Elis Utami. Setiap hari Minggu, saat anak-anak libur, tempat itu dipakai untuk kegiatan asuransi sampah yang dinamakan Waste Bank for Education Project (Wabe Project). Program Wabe Project ini mengadopsi Indonesia Medika yang didirikan Gamal Albinsaid di Malang. Misalnya, 1 kilogram kardus mendapat satu poin. Poin-poin tersebut yang sudah terkumpul nantinya bisa ditukarkan dengan seragam atau alat sekolah.

Bima ingin terus konsisten dan bergerak di dunia pendidikan. Berkat komitmennya dan rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap pendidikan untuk anak-anak pra sejahtera bima berhasil mendirikan tempat belajar untuk anak-anak prasejahtera bahkan komunitas berjalan ini sudah berjalan 10 tahun lebih. Selain menjadi pendiri sebersy sekolah untuk anak-anak prasejahtera Bima juga pernah mendapat penghargaan sebagai Finalis Pemuda Prakarsa Bidang Pendidikan Jawa Barat (2015) dan Runner Up Pemuda Pelopor Kota Bogor (2016). Ia adalah salah satu sosok pemuda bogor yang menginspirasi memiliki semangat yang tinggi demi memutus rantai pendidikan rendah anak-anak prasejahtera.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wayang Bambu, Kearifan Lokal Bogor Yang Sempat Hilang

Pilar-Pilar Putih Berandanya Kota Bogor

Rumah Seduh, Tempat Berteduh Yang Nyaman di Kota Hujan