Pilar-Pilar Putih Berandanya Kota Bogor
Sudah sering ke Bogor? Pasti sudah tidak asing kan dengan salah satu landmark dari kota Bogor? Yup! Tugu kujang. Tugu kujang ini menjadi salah satu ikon dari kota Bogor, tapi apakah kalian tau bangunan apa sih yang ada disebrang tugu kujang yang berbentuk seperti pilar-pilar? nah bangunan putih yang terdiri dari pilar-pilar tersebut bernama “Tepas Lawang Salapan Dasakreta” yang tidak lain adalah berandanya kota Bogor.
Tepas lawang salapan ini letaknya persis disebrang tugu
kujang yang ada di pusat kota Bogor. Bangunan ini terdiri dari pilar-pilar
putih yang mirip dengan yang ada di istana Bogor. Bangunan ini memiliki sepuluh
pilar, 9 lawang, dan 2 buah rotunda. Tepas lawang salapan ini bukan hanya
sekedar sebagai pemanis jalanan saja karena konsep arsitekturnya yang bagus
tetapi lawang salapan ini juga memilliki makna atau arti tersendiri. Sesuai namanya
dasakreta yang mana dasa dalam bahasa sanksakerta berarti sepuluh, lawang salapan
ini terdiri dari 10 pilar. Ke-10 pilar
ini melambangkan sebuah konsep yang diambil dari naskah kuno kerajaan pakuan
pajajaran. Dasakreta sendiri merupakan konsep dimana manusia harus bisa menjaga
10 bagian tubuh yang harus dijaga agar terhindar dari perilaku buruk.
sumber: lovelybogor.com |
Kesepuluh pilar-pilar tersebut membentuk sembilan/salapan
pintu. Bukaan (pintu) tersebut memiliki makna salah satu filosofi dari kerajaan
pakuan pajajaran yaitu “silih asih, silih asah, silih asuh” yang artinya dimana
warga Bogor diharapkan saling mengasihi, saling mengingatkan dan saling
menjaga. Di masing-masing ujung Sembilan lawang tersebut terdapat bangunan kecil
berbentuk bundar yang disebut dengan rotunda. Bangunan bundar tersebut merupakan
bangunan tiruan dari monumen lady Raffles di kebun raya.
Pada bagian atas bangunan tepas lawang salapan dasakreta ini
terdapat tulisan “Di Nu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seja Ayeuna Sapeureun Jaga”
yang merupakan peribahasa atau semboyan kerajaan pakuan pajajaran yang memiliki
arti, apa yang kita dapatkan sekarang adalah hasil kerja kita di masa lalu, dan
yang sekarang kita lakukan adalah bekal untuk masa depan. Tiap-tiap bagian dari
tepas lawang salapan dasakreta ini memiliki maknanya masing-masing yang dapat
kita jadikan pegangan untuk kita terapkan dalam hidup.
Komentar
Posting Komentar